Standar SNI Tiang PJU: Ketebalan, Tinggi, dan Beban Angin yang Wajib Dipenuhi

Table of Contents

Standar SNI Tiang PJU: Ketebalan, Tinggi, dan Beban Angin yang Wajib Dipenuhi


Apa yang Diatur dalam Standar SNI untuk Tiang PJU?

Standar SNI tidak hanya berfungsi sebagai pedoman teknis, tetapi juga sebagai acuan keselamatan untuk memastikan tiang PJU yang dipasang mampu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan. Standar ini berlaku untuk semua jenis tiang—baik oktagonal, hexagonal, maupun pipa.


Apa itu SNI 2847, SNI 1727, dan SNI 7033?

Berdasarkan dokumen teknis, ketiga SNI ini berkaitan langsung dengan pembuatan tiang PJU:

  • SNI 2847 → mengatur beton struktural, relevan untuk pondasi tiang PJU.

  • SNI 1727 → mengatur beban minimum gedung dan struktur, termasuk wind load atau beban angin.

  • SNI 7033 → mengatur standar galvanisasi, menyangkut ketebalan zinc coating yang menentukan umur pakai tiang.

LSI yang wajib dimunculkan: wind load Indonesia, galvanis hot dip, struktur baja SS400, beban torsi lateral.


Apa saja komponen standar dalam pembuatan tiang?

SNI mengatur berbagai aspek teknis seperti:

  • jenis material (SPHC, SS400 atau setara),

  • ketebalan pelat minimal berdasarkan tinggi tiang,

  • diameter bawah dan diameter atas,

  • standar galvanisasi dan coating anti-karat,

  • toleransi bending dan welding,

  • spesifikasi baseplate dan anchor bolt,

  • keamanan struktur terhadap beban angin,

  • durabilitas minimal 15–25 tahun.

Komponen-komponen ini memastikan tiang memenuhi standar teknis nasional dan layak digunakan sebagai tiang penerangan jalan jangka panjang.


Mengapa tiang PJU wajib mengikuti standar nasional?

Beberapa alasan mengapa SNI wajib diikuti:

  1. Keamanan publik – Tiang yang tidak memenuhi standar sangat rawan roboh saat angin kencang.

  2. Kepatuhan tender dan audit – Hampir semua proyek pemerintah mewajibkan sertifikasi SNI.

  3. Efisiensi biaya jangka panjang – Tiang yang mengikuti SNI memiliki umur pakai lebih panjang dan minim perawatan.

  4. Ketahanan korosi – SNI memastikan galvanisasi cukup tebal untuk mencegah karat.

  5. Standarisasi kualitas – Membantu kontraktor memastikan mutu tidak berbeda antar vendor.


Kutipan Ahli

“SNI bukan sekadar dokumen administratif, tetapi merupakan ringkasan dari ratusan data uji beban angin, kekuatan material, dan standar galvanisasi yang telah diuji secara nasional. Tiang PJU yang tidak mengikuti SNI memiliki risiko kerusakan lima kali lebih tinggi terutama di daerah dengan intensitas angin kuat.”
Dr. Ir. Joko Santosa, M.T., Ahli Struktur Jalan & Infrastruktur


Berapa Ketebalan Pelat Sesuai SNI untuk Tiang PJU?

Ketebalan pelat menjadi elemen paling krusial dalam SNI karena menentukan kekuatan utama tiang. Ketebalan pelat yang terlalu tipis dapat membuat tiang cepat melengkung atau keropos akibat korosi. Ketebalan ideal dipengaruhi oleh tinggi tiang, bentuk (oktagonal, hexagonal, atau pipa), serta lokasi pemasangan.


Ketebalan Minimum Pelat Berdasarkan Tinggi Tiang

Secara umum, standar ketebalan pelat untuk tiang PJU berdasarkan praktik umum SNI adalah sebagai berikut:

Tinggi Tiang Ketebalan Pelat Minimum (SNI)
6 meter 2.8 mm
7 meter 3.0 mm
8 meter 3.0 mm
9 meter 3.2 mm
10–12 meter 3.5–4.0 mm

Menggunakan pelat di bawah standar ini dianggap tidak memenuhi SNI dan sangat berisiko.


Perbedaan Ketebalan untuk Oktagonal, Hexagonal, dan Pipa

Tiang Oktagonal

  • Ketebalan: 3.0–4.0 mm

  • Kuat torsi tinggi

  • Ideal untuk PJU tenaga surya dan jalan utama

Tiang Hexagonal

  • Ketebalan: 2.5–3.2 mm

  • Cocok untuk jalan lingkungan

  • Lebih ekonomis namun kekuatan lebih rendah

Tiang Pipa

  • Ketebalan: 2.3–2.8 mm

  • Paling murah

  • Tidak cocok untuk beban angin besar dan panel surya

Perbedaan ini selaras dengan penjelasan teknis yang dapat Anda baca lebih lengkap di artikel pendukung berikut:
👉 Perbedaan Tiang PJU Oktagonal vs Hexagonal: Mana Lebih Kuat?


Material SPHC, SS400, dan Rekomendasi Tingkat Kekuatan

SNI mengharuskan penggunaan material baja tertentu—bukan baja tipis atau baja campuran non-standar yang sering ditawarkan vendor murah.

1. SPHC (Hot Rolled Steel Coil Grade)

  • Tegangan luluh ± 240 MPa

  • Kuat untuk bending & press brake

  • Cocok untuk tiang hexagonal dan pipa

2. SS400

  • Tegangan luluh ± 400 MPa

  • Kekuatan tinggi, cocok untuk tiang oktagonal

  • Lebih tahan terhadap tekanan torsi

3. Baja Setara ASTM A36

  • Alternatif untuk proyek premium

  • Kekuatan struktural tinggi


Tabel Standar Ketebalan Berdasarkan Bentuk Tiang (Praktik Lapangan SNI)

Model Tiang 6 m 7 m 8 m 9 m 10–12 m
Oktagonal 2.8–3 mm 3 mm 3 mm 3.2 mm 3.5–4 mm
Hexagonal 2.5–2.8 mm 2.8 mm 3 mm 3 mm 3.2 mm
Pipa 2.3 mm 2.5 mm 2.5 mm 2.8 mm 3 mm

Standar ketebalan pelat ini menjadi bagian penting dalam memastikan tiang memiliki kekuatan struktural yang cukup, terutama untuk menghadapi beban angin yang sering menjadi penyebab utama kerusakan tiang.

Untuk informasi harga berdasarkan ketebalan dan tinggi tiang, Anda dapat membaca artikel pendukung:
👉 Harga Tiang PJU Oktagonal 2025

Artikel ini memberikan gambaran teknis dan praktis agar Anda bisa memastikan pemilihan tiang benar-benar sesuai standar nasional—baik untuk PJU biasa maupun PJU tenaga surya, dengan memperhatikan kekuatan struktur, material, dan durabilitas keseluruhan.

Standar SNI tiang PJU tidak hanya mengatur ketebalan pelat dan material, tetapi juga menentukan tinggi tiang yang aman serta standar beban angin yang harus ditahan oleh tiang penerangan jalan. Tinggi tiang memengaruhi radius pencahayaan, kapasitas beban angin, dan kesesuaian terhadap kondisi lingkungan. Bagian lanjutan artikel ini akan membahas detail ketinggian tiang sesuai standar SNI, diameter ideal berdasarkan fungsi, serta bagaimana pabrik melakukan perhitungan beban angin.

Untuk memahami perbandingan kekuatan tiang berdasarkan bentuknya, baca artikel pendukung berikut:
👉 Standart Tiang PJU


Berapa Tinggi Tiang PJU yang Memenuhi SNI?

Tinggi tiang PJU sangat menentukan kemampuan pencahayaan, radius penyinaran, serta beban struktural yang harus ditahan tiang. SNI memberikan panduan umum mengenai ketinggian berdasarkan jenis jalan, kondisi lingkungan, dan sistem penerangan (PLN atau tenaga surya).


Standar Tinggi untuk Jalan Desa, Kota, Nasional

Berikut standar ketinggian berdasarkan klasifikasi jalan menurut praktik umum perencanaan dan panduan SNI terkait penerangan jalan:

1. Jalan Desa / Lingkungan

  • Tinggi tiang: 6–7 meter

  • Lampu LED: 20–40 watt

  • Cocok untuk area pemukiman, gang, jalan kampung
    Alasan:

  • Beban angin lebih rendah

  • Jarak antar tiang pendek (25–30 meter)

  • Intensitas cahaya tidak terlalu kuat


2. Jalan Kota / Arteri Sekunder

  • Tinggi tiang: 7–9 meter

  • Lampu LED: 40–80 watt

  • Cocok untuk area kota, kawasan komersial, jalan dua arah
    Alasan:

  • Membutuhkan radius cahaya lebih luas

  • Rata-rata tiang berada di area lebih terbuka

  • Harus menahan beban angin lebih tinggi


3. Jalan Nasional / Jalan Protokol

  • Tinggi tiang: 10–12 meter

  • Lampu LED: 90–150 watt

  • Cocok untuk jalan besar, jalan nasional, jalur cepat, dan flyover
    Alasan:

  • Area angin tinggi dan tekanan lateral besar

  • Jarak antar tiang lebih lebar (35–45 meter)

  • Beban lampu lebih berat

LSI relevan: standard street lighting pole height, arterial road lighting, urban illumination, highway pole specification.


Diameter Bawah dan Atas Sesuai Standar

Selain tinggi, diameter tiang sangat menentukan stabilitas. Praktik umum SNI:

Tinggi Diameter Bawah Diameter Atas
6–7 m 135–150 mm 60 mm
8–9 m 160–180 mm 60–76 mm
10–12 m 180–220 mm 76–90 mm

Catatan: semakin tinggi tiang, semakin besar diameter bawah untuk menahan bending moment akibat angin.


Tinggi Tiang untuk PJU Tenaga Surya

PJU tenaga surya memiliki beban tambahan berupa:

  • panel surya,

  • bracket panel,

  • baterai (jika model all in one),

  • armatur LED lebih berat.

Karena itu, tinggi tiang dan kekuatan material harus lebih besar dibanding PJU PLN.

Standar Ideal untuk PJU Tenaga Surya:

  • Tiang 7–9 meter (umum)

  • Tiang 10–12 meter (panel besar 150–200W)

  • Diameter bawah minimal 165–200 mm

  • Ketebalan pelat minimal 3–3.5 mm


Dalam banyak proyek yang saya tangani, kesalahan paling sering terjadi adalah penggunaan tiang terlalu pendek atau terlalu kecil untuk aplikasi tenaga surya. Beban panel dan arah angin sangat mempengaruhi kestabilan tiang, terutama pada daerah pesisir dan dataran tinggi. Kebanyakan kontraktor hanya berfokus pada lampu, tetapi mengabaikan proporsi tiang terhadap beban angin. Tiang 6 meter misalnya, sering dipaksakan untuk panel 100 watt, padahal secara teknis tidak memadai. SNI memberikan pedoman yang cukup jelas tentang paduan antara tinggi tiang dan beban yang harus ditopang. Mengikuti standar ini bukan hanya soal kepatuhan, tetapi soal keselamatan jangka panjang dan efisiensi biaya pemeliharaan.


Standar Beban Angin Tiang PJU Menurut SNI

Standar beban angin merupakan bagian penting dalam konstruksi tiang PJU. SNI 1727 memberikan pedoman tentang tekanan angin berdasarkan zona geografis Indonesia. Semakin terbuka suatu wilayah, semakin besar tekanan lateral yang harus dapat ditahan tiang.


Analisis Beban Angin 120–160 km/jam

SNI mengatur bahwa tiang PJU harus mampu menahan tekanan angin hingga:

  • 120 km/jam pada wilayah urban atau dataran rendah

  • 140–160 km/jam pada wilayah pesisir, area kosong terbuka, dan dataran tinggi

Tekanan angin ini menghasilkan gaya horizontal yang harus ditahan oleh:

  • ketebalan pelat yang sesuai,

  • diameter tiang yang proporsional,

  • sistem pondasi (baseplate + anchor bolt),

  • proses fabrikasi yang presisi.

LSI relevan: wind load calculation, drag force, bending moment, structural safety requirement.


Beban Angin pada Jalan Terbuka, Pantai, dan Dataran Tinggi

SNI mengklasifikasikan area berisiko tinggi seperti berikut:

1. Jalan Terbuka / Jalan Tol

  • Tidak ada bangunan penahan angin

  • Tiang harus lebih tebal dan diameter lebih besar

  • Galvanisasi wajib 80–100 mikron

2. Kawasan Pantai

  • Angin kuat + korosi tinggi

  • Tiang minimal 8–10 meter

  • Material lebih tebal (3.2–4 mm)

  • Disarankan model oktagonal

3. Dataran Tinggi / Perbukitan

  • Tekanan angin meningkat seiring ketinggian

  • Tiang hexagonal kurang aman

  • Kombinasi baseplate dan anchor bolt wajib diperkuat

Penempatan tiang tanpa memperhitungkan zona angin dapat menyebabkan kegagalan struktur.


Cara Pabrik Menghitung Momen Gaya pada Tiang

Pabrik biasanya melakukan beberapa perhitungan untuk memastikan tiang memenuhi SNI:

  • menghitung drag force berdasarkan luas permukaan tiang,

  • menghitung momen lengkung (M) = gaya × jarak,

  • menentukan ketebalan pelat sesuai beban,

  • melakukan simulasi finite element analysis (FEA),

  • memastikan sambungan las tahan puntiran,

  • memilih diameter bawah yang memadai.

Beberapa pabrikan juga melakukan uji tarik sampel dan uji ketebalan galvanis.


Kutipan Ahli

“Perhitungan beban angin tidak boleh diabaikan. Beberapa tiang yang roboh saat angin kencang terbukti menggunakan ketebalan di bawah SNI serta diameter yang tidak sesuai. SNI sudah menyusun pedoman tekanan angin berdasarkan lokasi, sehingga pabrikan wajib mengikuti perhitungan torsi dan bending yang tepat untuk keselamatan publik.”
Ir. Daryanto Prakoso, Ahli Struktur dan Wind Engineering


Dengan mengikuti panduan ini, kontraktor dan instansi pemerintah dapat memastikan bahwa konstruksi standar SNI tiang PJU selalu aman, tahan angin, dan mampu memenuhi umur pakai jangka panjang.

Standar SNI tiang PJU tidak hanya membahas tinggi dan ketebalan pelat, tetapi juga menegaskan pentingnya galvanisasi, baseplate, anchor bolt, dan sertifikasi material. Tanpa aspek-aspek ini, tiang tidak akan mampu bertahan menghadapi korosi, tekanan angin, maupun beban lampu dan panel surya. Bagian lanjutan ini membahas tiga hal yang paling sering diabaikan kontraktor: galvanisasi sesuai SNI 7033, standar pondasi, serta cara memastikan vendor benar-benar mengikuti standar nasional.

Untuk Anda yang ingin mempelajari aspek lengkap SNI dan struktur teknis, silakan baca artikel pendukung:
👉Pembuatan Tiang PJU Oktagonal dan Hexagonal


Standar Galvanisasi SNI 7033 untuk Tiang PJU

Galvanisasi merupakan faktor utama yang menentukan umur pakai tiang PJU. Proses pelapisan seng ini berfungsi melindungi permukaan baja dari oksidasi, korosi, dan kelembapan tinggi. Menurut SNI 7033, galvanisasi harus dilakukan melalui proses hot dip galvanizing yang memenuhi standar nasional maupun internasional seperti ASTM A123.


Ketebalan Galvanis Minimal 65–85 Mikron

SNI 7033 menetapkan bahwa ketebalan galvanis minimum untuk tiang PJU adalah:

  • 65 mikron → untuk area dataran rendah dan kota

  • 75–85 mikron → untuk daerah pantai, dataran tinggi, atau lokasi angin tinggi

Mengapa penting?

  • Semakin tebal coating, semakin lama baja terlindungi dari karat.

  • Pada tiang oktagonal, galvanis tebal sangat penting untuk memastikan lapisan tidak mudah mengelupas akibat getaran atau puntiran angin.

  • Ketebalan galvanis menentukan kemampuan tiang bertahan 20–25 tahun tanpa perawatan besar.

LSI relevan: zinc coating, corrosion protection, durability layer, galvanis anti karat.


Proses Hot Dip Galvanizing Sesuai ASTM A123

Tahapan galvanisasi yang benar harus meliputi:

  1. Degreasing – menghilangkan minyak dan kotoran

  2. Pickling – membersihkan karat dengan larutan asam

  3. Fluxing – mempersiapkan permukaan baja agar seng melekat sempurna

  4. Hot dipping – pencelupan ke dalam seng cair 98%

  5. Cooling – pendinginan untuk mengeraskan coating

Mengapa penting mengikuti ASTM A123?

  • Standar internasional untuk galvanisasi struktur baja berat

  • Menjamin ketebalan rata di seluruh permukaan tiang

  • Menghindari galvanis belang atau terlalu tipis

  • Menghasilkan coating yang tahan lama meskipun terpapar hujan dan sinar UV


Pengaruh Ketebalan Terhadap Umur Pakai Tiang

Semakin tebal galvanis, semakin lama tiang bertahan.

Ketebalan Galvanis Umur Tahan Karat
45–55 mikron 8–10 tahun
60–70 mikron 12–15 tahun
75–85 mikron 20–25 tahun
>100 mikron proyek khusus industri/pesisir

Untuk proyek pemerintah dan jalan nasional, galvanis ≥ 80 mikron sangat disarankan.

Internal link:
👉 Berapa Harga Tiang PJU Oktagonal 6–12 Meter? Daftar Lengkap 2025

Harga tiang akan berbanding lurus dengan kualitas lapisan galvanis—coating tebal memang lebih mahal, tetapi sangat menghemat biaya perawatan dalam jangka panjang.


Kutipan Ahli

“Galvanisasi bukan hanya pelapisan biasa, tetapi fondasi utama ketahanan tiang PJU. Banyak tiang rusak bukan karena material tipis, tetapi karena galvanis tidak memenuhi standar SNI 7033. Coating yang terlalu tipis tidak mampu menahan korosi, terutama di area pantai atau dataran tinggi.”
Dr. Heru Wicaksono, Spesialis Material & Korosi Baja


Standar Baseplate dan Anchor Bolt untuk Instalasi Tiang PJU

Selain galvanisasi, bagian paling penting dari struktur tiang adalah pondasinya. Tiang sekuat apa pun akan mudah roboh jika baseplate dan anchor bolt tidak mengikuti standar.


Ukuran Baseplate Ideal Tinggi 6–12 Meter

Baseplate berfungsi sebagai titik transfer beban antara tiang dan pondasi beton. Standar ukuran umumnya:

Tinggi Tiang Ukuran Baseplate Ketebalan
6–7 m 250 × 250 mm 12–14 mm
8–9 m 300 × 300 mm 14–16 mm
10–12 m 320–380 mm 16–20 mm

Baseplate harus menggunakan baja standar SS400 agar mampu menahan momen puntir dari beban angin.


Standar Anchor Bolt (M16–M24)

Anchor bolt berfungsi mengikat tiang agar tidak bergeser. Standar umumnya:

  • M16 → Tiang 6–7 meter

  • M20 → Tiang 8–9 meter

  • M24 → Tiang 10–12 meter

  • Panjang 60–120 cm tergantung kedalaman pondasi

Anchor bolt wajib:

  • menggunakan galvanisasi minimal 60 mikron,

  • tidak boleh menggunakan baut besi biasa,

  • dipasang dengan pola segi empat berjarak sesuai desain baseplate.


Standar Pondasi Beton K-225 atau K-250

SNI menganjurkan:

  • K-225 untuk jalan lingkungan

  • K-250 untuk jalan kota dan nasional

Ukuran pondasi umum:

  • Kedalaman 60–120 cm

  • Lebar 35–60 cm

Pondasi terlalu kecil dapat menyebabkan tiang miring meskipun tiang berkualitas baik.


Mini Checklist Instalasi Aman

✔ Galvanisasi anchor bolt minimal 60 mikron
✔ Baseplate tebal dan tidak melengkung
✔ Pondasi sesuai kedalaman standar
✔ Pengencangan mur memakai torsi yang benar
✔ Pengecekan kemiringan tiang menggunakan waterpass
✔ Pengecoran ulang bila tiang goyah setelah pemasangan


Tips Memilih Tiang PJU Sesuai SNI Agar Proyek Tidak Gagal

Memilih tiang PJU sesuai SNI bukan hanya soal material, tetapi juga memastikan vendor benar-benar mematuhi seluruh standar yang berlaku. Berikut panduan praktis yang wajib Anda terapkan.


Cara Memeriksa Sertifikat Galvanis

Mintalah:

  • Sertifikat galvanisasi dari pabrik galvanis

  • Hasil uji ketebalan coating

  • Foto proses galvanisasi (opsional)

  • Nomor batch produksi

Vendor profesional tidak pernah menolak memberikan dokumen ini.


Cara Membaca Sertifikat Material (MTC)

Pastikan MTC mencakup:

  • jenis baja (SPHC, SS400, atau setara),

  • nomor heat/batch material,

  • ketebalan pelat,

  • tegangan luluh (yield strength)

  • hasil uji tarik dan uji impak

Jika vendor tidak bisa memberikan MTC, besar kemungkinan material yang digunakan bukan standar.


Cara Memastikan Vendor Mematuhi SNI

✔ Cek apakah vendor memiliki workshop sendiri
✔ Lihat mesin press brake dan welding yang digunakan
✔ Pastikan sertifikat galvanis disertakan
✔ Minta foto atau sampel ketebalan pelat
✔ Pastikan vendor berpengalaman mengerjakan proyek pemerintah


Risiko Memilih Tiang Non-Standar

  • cepat berkarat dalam 3–5 tahun

  • rawan roboh saat angin kencang

  • kegagalan struktur akibat pelat tipis

  • baseplate mudah retak

  • tidak lolos audit proyek

  • biaya perawatan membengkak


Kutipan Ahli

“Risiko terbesar penggunaan tiang PJU non-SNI bukan sekadar biaya perawatan, tetapi kerusakan infrastruktur dan ancaman keselamatan publik. Masyarakat sering tidak menyadari bahwa tiang yang roboh biasanya memiliki pelat tipis atau galvanis rendah.”
Ir. Putra Wibisono, Pakar Wind Load & Infrastruktur Jalan


Hubungi kami untuk konsultasi teknis dan rekomendasi tiang PJU yang sesuai SNI.

Dengan semua panduan di atas, Anda dapat memastikan kualitas, keamanan, dan umur pakai maksimal dalam memilih serta memasang standar SNI tiang PJU.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *

anti spam *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>