“Perbandingan PJU Solar Cell Two in One 128 Watt vs All in One 128 Watt: Mana yang Lebih Efisien?”

Perbandingan PJU Solar Cell Two in One 128 Watt dan PJU Solar Cell All in One 128 Watt

Pendahuluan

PJU Solar Cell 128 Watt kini menjadi pilihan utama banyak Bumdes dan kontraktor proyek penerangan desa di seluruh Indonesia. Seiring meningkatnya kebutuhan penerangan jalan tanpa ketergantungan pada PLN, sistem lampu jalan tenaga surya berkembang pesat dengan dua varian populer: PJU Solar Cell Two in One dan PJU Solar Cell All in One.
Keduanya menawarkan efisiensi tinggi, durasi nyala panjang, serta desain yang modern. Namun, perbedaan pada struktur, posisi baterai, dan kontrol sistem membuat keduanya memiliki keunggulan tersendiri tergantung pada kebutuhan proyek.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara edukatif perbedaan mendasar antara kedua sistem lampu jalan tenaga surya 128 watt ini — mulai dari fungsi, komponen, hingga efisiensi kerja — agar Anda dapat menentukan produk paling tepat untuk kebutuhan penerangan jalan desa hemat energi.

Kutipan Ahli:
“Pemilihan antara sistem All in One dan Two in One tidak hanya soal harga, tapi juga soal kebutuhan proyek dan kondisi geografis. Daerah lembab dengan curah hujan tinggi sebaiknya menggunakan sistem All in One, sedangkan area terbuka lebih cocok dengan Two in One yang fleksibel.”
Ir. Hendra Wicaksono, MT – Konsultan Energi Surya Nasional.


Apa Itu Lampu PJU Solar Cell 128 Watt dan Mengapa Penting untuk Penerangan Desa?

Masalah:

Banyak desa di Indonesia masih bergantung pada jaringan listrik PLN, yang biayanya tinggi dan jangkauannya terbatas. Di banyak wilayah pedesaan dan pesisir, penerangan jalan malam hari sering menjadi masalah utama akibat tidak tersedianya sumber listrik yang stabil.

Solusi:

Lampu PJU tenaga surya 128 Watt menjadi solusi efisien karena menggunakan energi matahari sebagai sumber utama. Sistem ini bekerja otomatis, menyalakan lampu saat malam dan mematikannya saat siang hari melalui sensor cahaya pintar (light control).

Dengan panel surya 166W, baterai lithium 3.2V/490WH, dan efisiensi hingga 170 lumen per watt, sistem ini mampu menyala 24–30 jam meski cuaca mendung, menjadikannya sangat ideal untuk penerangan jalan desa, kawasan perumahan, taman, hingga area wisata.


Fungsi Lampu PJU 128W di Jalan Desa

Beberapa fungsi utama lampu PJU Solar Cell 128 Watt antara lain:

  • # Memberikan keamanan dan visibilitas di malam hari, mencegah tindak kriminalitas di jalan pedesaan.

  • #Menunjang produktivitas ekonomi malam hari di kawasan desa wisata, pasar, dan UMKM.

  • #Mendukung program Desa Mandiri Energi, selaras dengan target EBT (Energi Baru Terbarukan) nasional.

  • #Mengurangi beban anggaran listrik desa karena tidak menggunakan daya PLN.

  • #Ramah lingkungan, bebas emisi dan tidak menimbulkan kebisingan seperti genset.

Selain itu, sistem solar cell memiliki umur teknis hingga 15–20 tahun, dengan perawatan minim — cukup membersihkan panel dari debu atau daun setiap 2 minggu sekali.


Komponen Utama Sistem Solar Cell

Sebuah PJU Solar Cell 128 Watt biasanya terdiri dari beberapa komponen utama yang saling terintegrasi:

  1. # Panel Surya (Solar Panel Power 166W) — Mengubah energi matahari menjadi listrik DC.

  2. # Baterai Lithium (3.2V 490–500WH) — Menyimpan energi untuk digunakan malam hari.

  3. # Controller (PWM atau MPPT) — Mengatur arus pengisian dan proteksi overcharge.

  4. # Lamp Body LED (Epistar SMD2835) — Sumber cahaya dengan efisiensi tinggi dan CRI >80.

  5. # Casing Die-cast Aluminium — Melindungi sistem dari panas, hujan, dan debu (IP66).

  6. 3 Sensor Cahaya Otomatis — Mengatur on/off lampu berdasarkan intensitas cahaya matahari.

Kombinasi ini menjadikan PJU solar cell sebagai sistem penerangan mandiri, hemat energi, dan minim perawatan.

📘 Baca juga: [Cara Menghitung Kebutuhan Panel Surya untuk Lampu PJU 128 Watt] — panduan lengkap menentukan jumlah panel ideal sesuai lama nyala dan kebutuhan daya lapangan.


Apa Perbedaan Utama PJU Solar Cell Two in One dan All in One 128 Watt?

Masalah:

Banyak pembeli atau pengelola proyek Bumdes dan kontraktor lokal sering bingung dengan istilah “Two in One” dan “All in One”. Secara visual, keduanya terlihat mirip, tetapi perbedaan letak baterai, sistem kontrol, dan efisiensi energi berdampak signifikan terhadap performa dan perawatan.


Perbedaan Desain & Komponen (Panel, Baterai, Controller)

# Aspek Teknis Two in One 128W All in One 128W
# Desain Sistem Panel dan baterai terpisah Semua komponen menyatu dalam satu unit
# Controller MPPT (efisiensi lebih tinggi) PWM (lebih sederhana dan murah)
# Efisiensi Cahaya 140–150 lm/W 170 lm/W
# Baterai 3.2V / 500WH Lithium Cell 3.2V / 490WH Lithium
# Waktu Pengisian 8–10 jam 4–8 jam
# Durasi Menyala 24–30 jam 24–30 jam
# Tinggi Pemasangan 9–12 meter 7–10 meter
# Berat Unit 11 kg 12.9 kg
# Material Body Die-cast aluminium Die-cast aluminium
# Controller Mode MPPT (tracking maksimal daya panel) Light Control & Intelligent Control
#IP Rating IP66 IP66

Penjelasan Singkat:

  • # Two in One 128W lebih fleksibel karena panel dan lampu bisa diposisikan terpisah, cocok untuk area luas atau lahan terbuka.

  • # All in One 128W lebih ringkas, ideal untuk jalan perumahan atau taman karena pemasangan cepat dan desain modern.

  • # MPPT controller pada Two in One meningkatkan efisiensi pengisian hingga 25% dibanding PWM biasa.

“Untuk proyek skala besar, kami biasanya rekomendasikan sistem Two in One karena perawatannya lebih mudah dan performa panel bisa dioptimalkan sesuai arah sinar matahari,”
Andi Setiawan, Senior Engineer Aros Tech.


Keunggulan Instalasi dan Fleksibilitas

Berikut beberapa keunggulan instalasi dari kedua tipe sistem:

PJU Solar Cell All in One 128W

  • # Instalasi lebih cepat dan rapi, karena semua komponen dalam satu body lampu.

  • # Cocok untuk jalan lingkungan, taman, dan area perumahan.

  • # Desain estetis, tidak memerlukan banyak kabel dan bracket tambahan.

  • # Perawatan minimal – cocok untuk area dengan akses teknisi terbatas.

PJU Solar Cell Two in One 128W

  • # Panel dapat diarahkan lebih fleksibel, mengikuti arah matahari maksimal.

  • # Cocok untuk proyek jalan utama, lahan pertanian, atau area terbuka luas.

  • # Efisiensi tinggi dengan MPPT controller.

  • # Lebih mudah mengganti komponen bila ada kerusakan.

Tips Teknis:

  • # Untuk area dengan intensitas matahari tinggi sepanjang hari, gunakan Two in One.

  • # Untuk lokasi lembab, berdebu, atau rawan hujan, All in One lebih ideal karena sistem tertutup rapat (IP66).

  • # Pilih lampu PJU 128W dengan garansi minimal 1 tahun dan suku cadang tersedia lokal.


Penutup Narasi:
Baik sistem Two in One maupun All in One, keduanya dirancang untuk menghadirkan penerangan hemat energi dan mendukung program Desa Mandiri Energi. Kuncinya ada pada penyesuaian kebutuhan proyek, kondisi lapangan, dan efisiensi jangka panjang.

🔋 Pelajari juga panduan teknis dan simulasi kebutuhan daya panel pada artikel berikut: [Cara Menghitung Kebutuhan Panel Surya untuk Lampu PJU 128 Watt].

Bagaimana Performa dan Efisiensi Masing-Masing Lampu?

PJU Solar Cell 128 Watt memiliki dua tipe sistem populer yang kerap digunakan pada proyek penerangan jalan, yaitu All in One dan Two in One. Walau keduanya menggunakan sumber daya matahari dan baterai lithium, performa dan efisiensinya dapat berbeda secara signifikan tergantung pada desain sistem, lokasi pemasangan, dan kondisi cuaca setempat.
Perbedaan ini menjadi penting karena efisiensi cahaya dan durasi menyala akan memengaruhi biaya operasional jangka panjang dan kenyamanan pengguna di lapangan.


Masalah:

Banyak pengelola proyek Bumdes dan kontraktor lokal hanya fokus pada daya lampu (128 watt), tanpa memperhatikan rasio lumen per watt, jenis controller, dan kapasitas baterai yang memengaruhi durasi nyala.

Solusi:

Untuk mendapatkan hasil optimal, pahami karakteristik teknis masing-masing jenis PJU solar cell berikut:

  • All in One 128W: Menghasilkan 170 lumen per watt, dengan baterai lithium 3.2V 490Wh dan bodi berstandar IP66.

  • Two in One 128W: Menghasilkan 150 lumen per watt, dengan baterai 3.2V 500Wh dan MPPT controller yang menjaga efisiensi pengisian lebih stabil.

Sederhananya, All in One unggul dalam efisiensi cahaya, sementara Two in One unggul dalam efisiensi konversi energi panel surya.


Tabel Komparasi Teknis

Parameter Teknis All in One 128W Two in One 128W
Efisiensi Cahaya (Lumen/Watt) 170 lm/W 150 lm/W
Tipe Controller PWM (Light Control) MPPT (Maximum Power Point Tracking)
Kapasitas Baterai 3.2V / 490Wh 3.2V / 500Wh
Waktu Pengisian 4–8 jam 8–10 jam
Durasi Menyala 24–30 jam 24–30 jam
Rating Ketahanan (IP) IP66 (tahan hujan & debu) IP66 (tahan hujan & debu)
Material Body Die-cast aluminium Die-cast aluminium
Berat 12.9 kg 11 kg
Rekomendasi Tinggi Tiang 7–10 meter 9–12 meter
Rentang Suhu Operasional -20°C hingga +60°C -20°C hingga +60°C

Dari data tersebut, All in One lebih efisien dalam pencahayaan, sedangkan Two in One memberikan fleksibilitas pemasangan dan daya tahan baterai yang sedikit lebih besar.


Faktor Cuaca dan Lokasi Memengaruhi Performa

Performa lampu PJU Solar Cell 128 Watt sangat bergantung pada intensitas sinar matahari dan penempatan panel surya. Berikut beberapa faktor yang perlu diperhatikan:

  1. Intensitas Matahari Harian
    Lokasi dengan paparan sinar matahari minimal 4 jam per hari (seperti Jawa Timur dan Nusa Tenggara) cocok menggunakan Two in One karena panel dapat diarahkan sesuai posisi matahari.

  2. Curah Hujan dan Kelembapan
    Wilayah dengan kelembapan tinggi atau curah hujan besar seperti Sumatera dan Kalimantan lebih cocok memakai All in One, karena sistem tertutupnya melindungi baterai dari air dan korosi.

  3. Arah dan Kemiringan Panel Surya

    • All in One: Sudut panel tetap, cocok untuk area jalan datar.

    • Two in One: Sudut bisa diatur, efisien untuk area berbukit atau pertanian.

  4. Perawatan
    Panel terpisah pada Two in One membutuhkan pembersihan rutin untuk menjaga efisiensi MPPT controller tetap optimal.

Dalam banyak kasus proyek jalan desa, lampu All in One sering dipilih karena instalasinya cepat dan rapi. Namun, di proyek pertanian atau perikanan, tipe Two in One menjadi pilihan utama karena mampu menyerap sinar matahari lebih banyak di area terbuka.

Di proyek yang saya dampingi di Kabupaten Sidoarjo, sistem All in One 128W terbukti mampu menyala stabil 30 jam meski cuaca berawan tiga hari berturut-turut. Ini menunjukkan keunggulan sistem kontrol otomatis dan proteksi IP66 yang baik. Namun di area pertanian Probolinggo, sistem Two in One justru menghasilkan pencahayaan lebih stabil karena panel bisa disesuaikan posisinya setiap musim tanam.

📘 Pelajari juga panduan lengkap instalasi di artikel: [Panduan Instalasi PJU Solar Cell untuk Jalan Desa].


Mana yang Lebih Cocok untuk Proyek Desa, Two in One atau All in One?

Masalah:

Banyak Bumdes dan kontraktor menghadapi dilema memilih lampu PJU solar cell yang efisien tapi juga hemat biaya. Di satu sisi, anggaran terbatas menuntut efisiensi pengadaan, namun proyek juga harus tahan lama dan mudah dirawat.

Solusi:

Perbandingan antara Two in One dan All in One sebaiknya dilihat dari biaya instalasi, kemudahan perawatan, dan umur ekonomis. Kedua sistem punya keunggulan masing-masing tergantung skala proyek dan infrastruktur desa.

Rekomendasi untuk Desa dengan Infrastruktur Terbatas

Untuk desa dengan akses terbatas dan minim teknisi, All in One 128W adalah pilihan paling ideal karena:

  • Instalasi hanya membutuhkan 1 teknisi dengan waktu pemasangan ±30 menit per unit.

  • Tidak perlu kabel eksternal tambahan, semua komponen sudah dalam satu sistem.

  • Desain tertutup (IP66) membuatnya tahan terhadap air hujan, debu, dan korosi.

  • Cocok untuk jalan perkampungan, taman desa, atau halaman kantor pemerintahan.

Namun jika desa memiliki area luas dengan potensi sinar matahari kuat sepanjang tahun, Two in One lebih unggul karena:

  • Panel surya bisa diarahkan optimal sesuai lintasan matahari.

  • Efisiensi MPPT controller mencapai 25% lebih tinggi dibanding PWM standar.

  • Lebih mudah mengganti panel atau baterai secara terpisah bila rusak.

Di proyek pengadaan PJU di Kabupaten Lumajang, penggunaan Two in One 128W menghasilkan pencahayaan lebih stabil di lahan pertanian karena sistemnya bisa menyesuaikan orientasi panel sesuai musim.

Sementara di proyek Bumdes Situbondo, All in One dipilih karena faktor estetika dan kemudahan maintenance tanpa memerlukan kabel tambahan.


Estimasi ROI Proyek 3 Tahun

Analisis biaya operasional PJU Solar Cell 128 Watt (All in One vs Two in One):

Komponen All in One Two in One
Harga per unit ± Rp 4.500.000 ± Rp 4.800.000
Biaya instalasi Rendah (1 teknisi) Sedang (2 teknisi)
Umur baterai 4–5 tahun 5–6 tahun
Efisiensi sistem 92–95% 90–94%
Perawatan Minimal Periodik
ROI (Return of Investment) ±2,8 tahun ±3 tahun

Berdasarkan pengalaman di lapangan, ROI rata-rata proyek PJU solar cell 128W berkisar 2,5–3 tahun, tergantung lokasi dan durasi nyala malam. Artinya, setelah 3 tahun, desa tidak lagi mengeluarkan biaya listrik dan hanya perlu perawatan ringan setiap semester.
Secara keseluruhan, All in One unggul dari sisi kepraktisan dan waktu pemasangan, sementara Two in One lebih unggul untuk proyek jangka panjang yang memerlukan efisiensi energi optimal.

Di wilayah dengan cuaca ekstrem seperti Kalimantan Tengah, tipe All in One lebih disukai karena sistem tertutupnya tahan korosi dan banjir. Namun, di daerah dataran tinggi seperti Malang, Two in One menjadi pilihan karena bisa disesuaikan arah panelnya agar tetap optimal meski sinar matahari datang dari sudut rendah.


💬 Konsultasi gratis kebutuhan PJU desa via WhatsApp:
📞 0896-0313-1536 — dapatkan rekomendasi tipe lampu terbaik sesuai lokasi proyek dan intensitas matahari harian Anda.

Bagaimana Cara Instalasi dan Pemeliharaan Lampu PJU Solar Cell 128 Watt?

PJU Solar Cell 128 Watt hanya akan bekerja optimal bila dipasang dengan benar sesuai standar teknis. Kesalahan kecil dalam instalasi, seperti arah panel yang tidak tepat atau konektor longgar, bisa menyebabkan penurunan efisiensi hingga 30%. Oleh karena itu, memahami cara pemasangan yang benar menjadi bagian penting dari keberhasilan proyek penerangan desa.


Masalah:

Banyak kontraktor atau tim lapangan melakukan pemasangan tanpa memperhatikan arah matahari, tinggi tiang, atau keamanan koneksi listrik DC, sehingga energi yang dihasilkan panel tidak terserap maksimal.

Solusi:

Langkah instalasi yang tepat meliputi:

  • Penentuan ketinggian tiang yang sesuai antara 7–12 meter, tergantung model All in One atau Two in One.

  • Pengaturan arah panel surya menghadap utara (untuk Indonesia) dengan kemiringan sekitar 10–15°.

  • Pemasangan konektor MC4 yang rapat dan tahan air, sesuai rating IP66, agar sistem tetap aman meski terkena hujan.


Panduan Instalasi Aman

Berikut adalah langkah-langkah pemasangan aman untuk lampu PJU tenaga surya 128 Watt:

  1. Persiapan Lokasi dan Pondasi Tiang

    • Gunakan pondasi beton minimal 40×40 cm, kedalaman 60 cm, agar tiang stabil menghadapi angin.

    • Pastikan area tidak terhalang pepohonan atau bangunan yang menutupi sinar matahari.

  2. Pemasangan Tiang dan Dudukan Panel

    • Untuk All in One, pasang seluruh unit di ujung tiang menggunakan braket pengunci.

    • Untuk Two in One, panel dipasang terpisah di atas atau di sisi tiang dengan sudut miring sesuai arah sinar matahari.

  3. Koneksi Listrik

    • Gunakan kabel PV standar 2x4mm² dengan konektor MC4 yang kuat.

    • Pastikan polaritas (+ dan –) benar untuk mencegah korsleting.

    • Jangan menyalakan lampu sebelum sistem diuji.

  4. Pemeriksaan Sistem

    • Setelah instalasi selesai, periksa tegangan panel, arus pengisian, dan fungsi otomatis sensor cahaya.

    • Pastikan controller MPPT atau PWM berfungsi dengan indikator LED.

Kutipan Ahli:
“Kesalahan paling umum di lapangan adalah pemasangan panel yang miring ke arah barat atau timur. Padahal, arah utara dengan kemiringan 10–15 derajat adalah posisi paling efisien untuk Indonesia.”
Ir. Fajar Sasmita, Konsultan Energi Terbarukan, Surabaya.


Tips Perawatan Panel dan Baterai

Agar umur sistem mencapai 15–20 tahun, lakukan perawatan rutin berikut:

  • Membersihkan Panel Surya
    Bersihkan permukaan panel dari debu, daun, dan kotoran minimal 2 minggu sekali menggunakan kain lembut dan air bersih. Hindari penggunaan deterjen.

  • Cek Konektor dan Kabel
    Periksa sambungan kabel setiap 3 bulan untuk memastikan tidak longgar atau berkarat.

  • Periksa Kapasitas Baterai
    Untuk sistem lithium, hindari pengosongan penuh (0%). Biarkan selalu ada sisa daya sekitar 20%.

  • Pemeriksaan Sensor Otomatis
    Sensor PIR atau sensor cahaya terkadang kotor oleh debu, sehingga lampu tidak menyala otomatis. Bersihkan bagian sensor dengan tisu lembut.

  • Gunakan Teknisi Bersertifikat
    Jika tegangan baterai atau arus pengisian turun drastis, segera hubungi teknisi solar cell bersertifikat.

🔋 Pelajari juga artikel penting: [Keunggulan Lampu PJU Lithium Dibanding Aki Konvensional] — untuk memahami perbedaan umur pakai dan efisiensi sistem penyimpanan daya.


Apa Tren Terbaru Penerangan Jalan Tenaga Surya 2025?

Masalah:

Teknologi energi surya terus berkembang pesat. Banyak desa dan kontraktor belum memperbarui pengetahuan tentang fitur baru seperti smart control, sensor gerak, dan integrasi IoT, padahal teknologi ini meningkatkan efisiensi hingga 30%.

Solusi:

Tren 2025 mengarah pada PJU Solar Cell All in One dengan fitur sensor PIR (Passive Infrared), sistem kontrol cerdas berbasis waktu, serta pemantauan jarak jauh menggunakan aplikasi mobile atau web-based monitoring.


H3: Inovasi Smart Control & Sensor PIR

Inovasi terbaru yang mulai banyak digunakan pada PJU Solar Cell 128 Watt mencakup:

  • Sensor PIR (Motion Sensor): Lampu akan menyala 100% ketika ada pergerakan dan meredup menjadi 30–50% saat tidak ada aktivitas.
    → Hemat energi hingga 40%.

  • Smart Controller: Mengatur nyala lampu otomatis berdasarkan jam malam (contoh: 100% di awal malam, 70% tengah malam, 50% menjelang pagi).

  • IoT Monitoring System: Teknisi dapat memantau status baterai, tegangan panel, dan kondisi lampu melalui dashboard online.

  • Mode Intelligent Dimming: Lampu menyesuaikan tingkat kecerahan sesuai kondisi lalu lintas malam hari.

Tren ini membuat PJU solar cell semakin efisien, tidak hanya hemat energi tapi juga mendukung sistem smart city yang tengah digencarkan di berbagai kabupaten.

Di proyek penerangan jalan Kabupaten Sumenep, penerapan sistem smart dimming + sensor PIR berhasil menurunkan konsumsi energi hingga 35%, tanpa menurunkan kualitas pencahayaan.


Dukungan Pemerintah Melalui Program EBT 2025

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM dan Kementerian Desa PDTT terus mendorong program Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satunya lewat bantuan PJU Solar Cell untuk desa mandiri energi.

Fakta penting:

  • Target pemerintah: 100.000 unit PJU tenaga surya terpasang hingga 2025.

  • Prioritas daerah: wilayah non-PLN dan pesisir.

  • Skema pembiayaan: APBD, Dana Desa, CSR, dan Kemitraan Swasta.

Program ini sekaligus membuka peluang besar bagi Bumdes dan kontraktor lokal untuk berpartisipasi dalam proyek EBT daerah. Dukungan ini membuktikan bahwa penerangan jalan tenaga surya bukan sekadar tren, tetapi solusi masa depan menuju emisi karbon nol (Net Zero Emission).

Menurut data IRENA (2024), Indonesia diproyeksikan menjadi pasar energi surya terbesar di Asia Tenggara dengan peningkatan kapasitas hingga 3 GWp per tahun — sebagian besar berasal dari sektor penerangan publik.


Cara Memilih Produk PJU Solar Cell Terpercaya?

Masalah:

Banyak produk lampu jalan tenaga surya beredar di pasaran tanpa sertifikasi atau garansi jelas, sehingga tidak tahan lama dan sulit mendapatkan suku cadang.

Solusi:

Pilih produk berdasarkan standar mutu internasional dan dukungan after-sales dari produsen terpercaya seperti Aros Tech.


Panduan Memilih Vendor Bersertifikat

Berikut panduan memilih produk PJU Solar Cell 128 Watt yang aman dan berkualitas:

  1. Pastikan Sertifikasi Produk:

    • Minimal memiliki standar IEC/EN 61702:1995, CE, dan IP66.

  2. Perhatikan Material Body:

    • Gunakan bahan die-cast aluminium agar tahan panas dan karat.

  3. Periksa CRI (Color Rendering Index):

    • Pilih lampu dengan CRI >80 agar warna pencahayaan alami dan tidak silau.

  4. Cek Komponen Internal:

    • Pastikan baterai lithium berkualitas dengan proteksi BMS (Battery Management System).

  5. Gunakan Controller MPPT:

    • Efisiensi konversi energi lebih baik dibanding PWM.

  6. Pilih Vendor Resmi:

    • Vendor seperti PT Daya Berkah Sentosa Nusantara (Aros Tech) menyediakan garansi resmi dan dukungan teknis lapangan.


Pentingnya Garansi dan After-Sales

Garansi bukan hanya soal perbaikan, tetapi jaminan kualitas produk dan layanan purna jual. Produk berkualitas biasanya memberikan:

  • Garansi 1–3 tahun untuk lampu dan panel.

  • Dukungan teknis 24 jam.

  • Ketersediaan spare part lokal.

Selain itu, vendor terpercaya biasanya memberikan layanan tambahan seperti:

  • Pelatihan teknisi lokal.

  • Panduan pemeliharaan berkala.

  • Kunjungan periodik untuk inspeksi sistem.

“PJU solar cell yang baik bukan hanya dilihat dari watt dan harga, tapi dari layanan purna jualnya. Sistem yang bagus tanpa dukungan after-sales akan sulit bertahan lama.”
— Aditya Moh. Ross Diarra, Project Manager PT Daya Berkah Sentosa Nusantara.


📩 Dapatkan brosur & penawaran resmi Aros Tech di WhatsApp:
📞 0896-0313-1535 (PT Daya Berkah Sentosa Nusantara)
Konsultasikan kebutuhan penerangan desa Anda bersama tim profesional untuk solusi PJU solar cell yang efisien, andal, dan bersertifikasi.