Perbandingan Baterai Ritar LiFePO4 25.6V 50Ah vs Baterai VRLA
Pendahuluan
Dalam proyek PJU Tenaga Surya maupun sistem off-grid, pemilihan baterai sangat krusial. Dua jenis baterai yang paling umum digunakan adalah VRLA (Valve Regulated Lead Acid) dan LiFePO4 (Lithium Iron Phosphate).
Artikel ini akan membahas secara lengkap perbandingan antara Ritar LiFePO4 25.6V 50Ah dengan baterai VRLA, sehingga kontraktor, supplier, maupun dinas terkait dapat memilih solusi yang paling tepat sesuai kebutuhan dan anggaran.
Apa Itu Baterai VRLA dan LiFePO4?
VRLA (AGM/GEL)
- Menggunakan teknologi timbal-asam tertutup.
- Umur pakai relatif singkat (±2–3 tahun).
- Berat dan butuh perawatan suhu.
LiFePO4 (Lithium Iron Phosphate)
- Teknologi modern dengan siklus panjang (4000–6000 kali).
- Lebih ringan, efisien, dan aman.
- Cocok untuk proyek jangka panjang.
Spesifikasi Utama Ritar LiFePO4 25.6V 50Ah
- Tegangan Nominal: 25.6 VDC
- Kapasitas: 50Ah (1280 Wh)
- Siklus Hidup: 4000–6000 kali
- Umur Pakai: 8–10 tahun
- Proteksi: Built-in BMS (Battery Management System)
- Berat: Lebih ringan dari VRLA kapasitas sama
👉 Dari sisi spesifikasi, jelas LiFePO4 jauh lebih unggul dibanding VRLA.
Perbandingan VRLA vs LiFePO4
Aspek | VRLA (AGM/GEL) | Ritar LiFePO4 25.6V 50Ah |
---|---|---|
Umur Pakai | 2–3 tahun | 8–10 tahun |
Siklus Hidup | 500–800 kali | 4000–6000 kali |
Efisiensi Charging | ± 70–80% | >95% |
Berat | Lebih berat | 50% lebih ringan |
Perawatan | Butuh kontrol rutin | Hampir tanpa perawatan |
Keamanan | Risiko overheat | Stabil, anti ledakan |
Biaya Awal | Lebih murah | Lebih tinggi |
Biaya Total (TCO) | Lebih mahal jangka panjang | Lebih hemat jangka panjang |
Kapan Sebaiknya Pakai VRLA?
- Jika proyek butuh biaya awal murah.
- Jika penggunaan hanya jangka pendek (1–2 tahun).
- Jika tidak masalah dengan sering ganti baterai.
Kapan Sebaiknya Pakai LiFePO4?
- Jika proyek ingin investasi jangka panjang.
- Jika membutuhkan keamanan tinggi (tidak mudah panas/ledak).
- Jika lokasi sulit perawatan (misalnya PJU pedesaan).
- Jika ingin total cost lebih hemat dalam 5–10 tahun.
👉 CTA: Konsultasikan dengan tim kami untuk menghitung perbandingan biaya jangka panjang proyek Anda.
Studi Kasus: PJU Tenaga Surya 30 Titik
- Menggunakan VRLA:
- Awal: lebih murah ± 30%.
- Tahun ke-3 harus ganti baterai.
- Total biaya 10 tahun lebih mahal 2 kali lipat.
- Menggunakan LiFePO4 Ritar:
- Awal: investasi lebih besar.
- Tidak perlu ganti hingga 8–10 tahun.
- Total biaya lebih hemat hingga 40%.
Insight Penulis
Dari pengalaman saya menangani proyek PJU tenaga surya di beberapa kabupaten, baterai VRLA memang sering dipilih karena harga awal murah. Namun, setelah 2–3 tahun, masalah muncul karena kapasitas turun drastis, hingga penerangan jalan mati total.
Sebaliknya, proyek yang menggunakan LiFePO4 Ritar jarang mengalami keluhan, dan biaya perawatan hampir nol. Meski harga awal lebih tinggi, kepercayaan masyarakat dan kepuasan pengguna jauh lebih baik.
FAQ
1. Mana yang lebih hemat, VRLA atau LiFePO4?
LiFePO4 lebih hemat dalam jangka panjang karena umur pakai lebih panjang.
2. Apakah LiFePO4 aman untuk luar ruangan?
Ya, tahan suhu ekstrem dan punya sistem proteksi BMS.
3. Mengapa VRLA masih dipakai?
Karena biaya awalnya lebih murah, cocok untuk proyek skala kecil atau jangka pendek.
4. Apakah baterai Ritar LiFePO4 tersedia resmi di Indonesia?
Ya, tersedia melalui distributor resmi dengan garansi.