Cara Memilih Lampu PJU Tenaga Surya yang Tepat untuk Jalan Desa

Cara Memilih Lampu PJU Tenaga Surya yang Tepat untuk Jalan Desa

Cara memilih lampu PJU tenaga surya untuk jalan desa adalah hal penting yang harus dipahami oleh Bumdes, kontraktor, maupun perangkat desa yang ingin membangun sistem penerangan mandiri tanpa bergantung pada listrik PLN. Banyak proyek desa gagal karena salah menentukan kapasitas lampu, salah memilih tipe baterai, atau tidak menghitung jarak tiang dengan benar. Kondisi ini membuat PJU cepat rusak, tidak terang, atau tidak bertahan semalaman.

Dalam artikel ini, Anda akan belajar bagaimana memilih PJU tenaga surya yang tepat berdasarkan kebutuhan lumen, tipe lampu (All in One vs Two in One), jarak pemasangan, perhitungan daya, hingga contoh RAB sederhana agar proses perencanaan menjadi jauh lebih akurat. Artikel ini juga menjadi pendamping dari pembahasan utama tentang teknologi solar cell — baca selengkapnya pada artikel utama:
👉 [Bedanya Lampu PJU Tenaga Surya Two in One dan All in One]


H2: Mengapa Jalan Desa Membutuhkan Perhitungan Lumen yang Tepat?

Banyak desa yang memilih lampu PJU tenaga surya hanya berdasarkan “angka watt”, padahal kebutuhan pencahayaan jalan lebih ditentukan oleh lumen output, bukan watt. Semakin tinggi lumen, semakin terang lampu tersebut.

Berikut standar umum kebutuhan lumen untuk jalan desa:

Kondisi Jalan Desa Kebutuhan Lumen Ideal Tipe Lampu
Jalan dusun kecil 4.000–6.000 lumen 30–60W
Jalan desa utama 8.000–12.000 lumen 90–120W
Jalan antar desa 12.000–18.000 lumen 120–150W

“Kesalahan paling umum dalam memilih PJU tenaga surya adalah hanya melihat watt, bukan lumen. Standar evaluasi penerangan harus mengacu pada output cahaya, bukan konsumsi listrik.”
Ir. Dimas Prayogo, M.Eng., Ahli PJU Tenaga Surya Indonesia.

Karena itu, PJU 60W dengan efisiensi 120 lm/W akan lebih redup dibanding PJU 40W dengan efisiensi 170 lm/W. Inilah alasan pemilihan lampu perlu melihat efisiensi lumen, bukan watt semata.


Perbandingan Lampu PJU 60W – 120W: Mana yang Cocok untuk Jalan Desa?

Untuk memahami cara memilih lampu PJU tenaga surya untuk jalan desa, berikut perbandingan umum berdasarkan kapasitas cahaya dan energi.

PJU 60 Watt

  • Lumen: 8.000–10.000 lm

  • Cocok untuk: jalan gang, jalan lingkungan, perumahan

  • Tiang: 6–7 meter

  • Jarak antartiang: 20–25 meter
    Kelebihan: hemat biaya
    Kekurangan: tidak cocok untuk jalan desa yang panjang

PJU 90 Watt

  • Lumen: 12.000–15.000 lm

  • Cocok untuk: jalan desa utama

  • Tiang: 7–9 meter

  • Jarak antar tiang: 25–35 meter
    Kelebihan: pencahayaan stabil
    Kekurangan: butuh panel lebih besar

PJU 120 Watt

  • Lumen: 18.000–22.000 lm

  • Cocok untuk: jalan antar desa, kawasan industri kecil

  • Tiang: 8–10 meter

  • Jarak antar tiang: 30–40 meter
    Kelebihan: area jangkauan lebih luas
    Kekurangan: harga lebih tinggi

Rekomendasi untuk desa:
Jika mencari keseimbangan harga & kualitas, PJU 90W atau 100W paling ideal karena mampu menerangi panjang hingga 35 meter dengan efisiensi yang sangat baik.


Perhitungan Jarak Tiang Ideal 25–40 Meter

Jarak tiang adalah kunci dalam perencanaan proyek. Perhitungan terlalu rapat membuat biaya RAB membengkak, sebaliknya terlalu renggang membuat jalan gelap.

Formula dasar:

Jarak ideal=3×Tinggi tiangJarak\ ideal = 3 × Tinggi\ tiang

Contoh:

  • Tiang 7 meter → jarak ideal 21 meter

  • Tiang 9 meter → jarak ideal 27 meter

  • Tiang 12 meter → jarak ideal 36 meter

Namun pada praktik proyek desa, jarak umum yang digunakan adalah:

Tinggi Tiang Jarak Tiang Ideal
7 meter 25–28 meter
9 meter 30–35 meter
10 meter 35–40 meter

Pengaruh jenis lampu:

  • All in One: lebih efisien cahaya → jarak bisa 30–35 meter

  • Two in One: panel besar → daya lebih stabil → jarak bisa 35–40 meter

Ini menjadi faktor penting sebelum menentukan jenis lampu yang dipilih.


Kapan Memilih PJU Tenaga Surya All in One untuk Desa?

Lampu PJU All in One sangat cocok untuk desa dengan kebutuhan praktis dan minim teknisi. Semua komponen (panel, baterai, controller) menjadi satu unit sehingga pemasangan cepat.

Pilih All in One jika:

  • Desa tidak memiliki teknisi listrik

  • Butuh instalasi cepat (1 jam per unit)

  • Jalan desa pendek (<2 km)

  • Anggaran terbatas

  • Ingin tampilan lampu yang rapi dan modern

Kelebihan All in One:

  • Lebih efisien cahaya (hingga 170 lm/W)

  • Perawatan minim

  • Desain estetis

  • Sensor PIR hemat energi

Kekurangan:

  • Panel kecil → rawan drop jika musim mendung

  • Jika baterai rusak → harus ganti satu set

All in One cocok untuk desa kecil dan proyek penerangan lingkungan seperti taman, alun-alun, jalan padat penduduk.


Kapan Memilih PJU Tenaga Surya Two in One untuk Desa?

PJU Two in One menggunakan sistem modular: panel terpisah, lampu terpisah. Ini memungkinkan panel dipasang menghadap utara dengan sudut optimal.

Pilih Two in One jika:

  • Jalan desa panjang (>3 km)

  • Area sering mendung / banyak pohon

  • Ingin pencahayaan lebih kuat

  • Kokoh menghadapi suhu ekstrem

  • Ada teknisi desa yang bisa merawat

Kelebihan Two in One:

  • Panel besar 150–200Wp

  • MPPT controller → pengisian 20% lebih cepat

  • Modular → mudah diperbaiki

  • Stabil sepanjang tahun

Kekurangan:

  • Instalasi lebih lama

  • Desain tidak sekompak All in One

Jika desa ingin pencahayaan maksimal dan umur lampu panjang, Two in One adalah pilihan terbaik.


Contoh RAB (Rencana Anggaran Biaya) Lampu PJU Tenaga Surya untuk Desa

Berikut contoh RAB sederhana untuk 1 titik PJU tenaga surya:

1. All in One 120 Watt

  • Lampu AIO 120W: Rp 3.200.000

  • Tiang 7 meter galvanis: Rp 1.100.000

  • Fondasi & cor: Rp 550.000

  • Instalasi: Rp 450.000
    Total: Rp 5.300.000 per titik

2. Two in One 120 Watt

  • Lampu TIO 120W + Panel 180Wp: Rp 4.500.000

  • Tiang 9 meter galvanis: Rp 1.500.000

  • Fondasi besar: Rp 750.000

  • Instalasi: Rp 650.000
    Total: Rp 7.400.000 per titik

Jarak pemasangan

  • All in One: 25–32 meter

  • Two in One: 32–40 meter

Two in One memang lebih mahal, tetapi hanya butuh sedikit titik untuk cakupan jalan yang lebih panjang.


Kesalahan Umum dalam Memilih PJU Tenaga Surya untuk Desa

Agar proyek tidak gagal, hindari kesalahan berikut:

1. Hanya melihat watt, bukan lumen

Watt hanya konsumsi daya, bukan tingkat terang.

2. Tidak menghitung jarak tiang

Mengakibatkan area gelap di tengah jalan.

3. Memilih baterai non-lithium untuk proyek jangka panjang

Lithium lebih tahan 5–8 tahun.

4. Panel tidak diarahkan ke utara

Ini membuat lampu tidak menyala penuh.

5. Tidak menyesuaikan dengan kondisi cuaca desa

Daerah mendung → pilih Two in One
Daerah panas ekstrim → pilih baterai LiFePO4


Kutipan Ahli Tentang Pemilihan PJU Tenaga Surya

“Jika proyek desa ingin berhasil jangka panjang, pemilihan tipe PJU harus mempertimbangkan kontur wilayah, intensitas matahari, dan kapasitas baterai. Kesalahan di tahap perencanaan bisa mengurangi umur perangkat hingga 40%.”
Dr. M. Iqbal Yudhistira, Peneliti Energi Terbarukan BRIN.


Contoh Studi Lapangan dalam Pemilihan PJU Desa

  • Desa Pabian, Sumenep (2024)
    Menggunakan All in One 120W. Hasil: pencahayaan stabil 12 jam/hari dengan tingkat kepuasan masyarakat tinggi.

  • Desa Sogiyan, Gorontalo (2023)
    Menggunakan Two in One 128W. Hasil: jarak jangkauan 40 meter/titik, ideal untuk jalan desa sepanjang 4 km.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *

anti spam *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>