Cara Menghitung Jarak Ideal Antar Lampu PJU untuk Jalan Desa
Menentukan cara menghitung jarak lampu PJU adalah hal penting dalam perencanaan proyek penerangan jalan desa. Banyak kesalahan pemasangan di lapangan terjadi karena lampu dipasang terlalu dekat atau terlalu jauh, sehingga cahaya tidak efektif atau boros anggaran.
Padahal, setiap lampu PJU — baik PJU All in One 100W, 120W, maupun 150W — memiliki karakter distribusi cahaya yang berbeda. Maka, jarak antar lampu harus disesuaikan dengan lumen, ketinggian tiang, dan lebar jalan.
Artikel ini memberikan panduan lengkap agar Anda bisa menghitung jarak pemasangan PJU secara akurat dan hemat biaya.
Mengapa Jarak Antar Lampu PJU Sangat Penting?
Jarak memengaruhi:
- Tingkat kecerahan jalan
- Keamanan pengendara dan pejalan kaki
- Efisiensi energi
- Jumlah unit yang harus dibeli
- Anggaran proyek BUMDes
- Persebaran cahaya (uniformity)
Jika jarak terlalu jauh, muncul titik gelap. Jika terlalu dekat, anggaran membengkak tanpa peningkatan kualitas cahaya.
Standar Lux untuk Jalan Desa
Standar umum pencahayaan jalan desa di Indonesia:
- 2–5 lux untuk jalan lingkungan
- 5–8 lux untuk jalan desa kecil
- 8–12 lux untuk jalan desa utama
- 12–15 lux untuk akses kabupaten
Lux dapat tercapai jika lampu memiliki lumen cukup tinggi dan dipasang dengan jarak ideal.
Faktor Penentu Jarak PJU
Beberapa parameter teknis yang menentukan jarak antar lampu:
1. Lumen Output Lampu
Contoh:
- 100W: 12.000–15.000 lm
- 120W: 15.000–18.000 lm
Semakin besar lumen → semakin jauh range pencahayaan.
2. Ketinggian Tiang
Semakin tinggi tiang (7–9 meter), semakin luas sebaran cahaya.
3. Lebar Jalan
Jalan desa biasanya 3–6 meter. Jalan lebar membutuhkan jarak lebih rapat.
4. Distribusi Optik LED
Lampu PJU modern memakai lensa distribusi T2/T3 untuk jalan desa dan kabupaten.
5. Warna Cahaya (CCT)
6000K memberi jarak pandang lebih jauh, sehingga jarak pemasangan bisa lebih lebar.
Rumus Praktis Menghitung Jarak Lampu PJU
Ada metode umum yang mudah digunakan:
Rumus:
Jarak Ideal = 3 × Tinggi Tiang
(untuk jalan desa dengan LED distribusi T2/T3)
Contoh:
- Tiang 6 meter → jarak 18 meter
- Tiang 7 meter → jarak 21 meter
- Tiang 8 meter → jarak 24 meter
Metode ini digunakan oleh banyak kontraktor karena praktis dan cukup presisi.
Contoh Perhitungan untuk Jalan Desa
Kasus 1 – Jalan lingkungan 3 meter
- Lampu: AIO 100W (12.000 lm)
- Tiang: 6 meter
- Jarak: 15–20 meter
Kasus 2 – Jalan desa 5 meter
- Lampu: AIO 100W
- Tiang: 7 meter
- Jarak: 20–25 meter
Kasus 3 – Jalan desa utama 6 meter
- Lampu: AIO 120W
- Tiang: 8 meter
- Jarak: 25–30 meter
Kesalahan Paling Sering Saat Menentukan Jarak Lampu
- Mengira watt besar pasti lebih terang
- Mengabaikan lumen dan baterai
- Memasang lampu terlalu rendah
- Tidak mempertimbangkan shading pohon
- Tidak mengikuti arah jalan
Kesalahan ini membuat lampu tidak maksimal menyinari area.
Rekomendasi Jarak untuk Berbagai Watt Lampu
PJU AIO 100W
- Tiang 6–8 meter
- Jarak 15–25 meter
PJU AIO 120W
- Tiang 7–9 meter
- Jarak 20–30 meter
PJU AIO 150W
- Tiang 8–10 meter
- Jarak 25–35 meter
Berapa Banyak Lampu yang Dibutuhkan?
Gunakan rumus:
Jumlah Lampu = Panjang Jalan / Jarak Ideal
Contoh:
Panjang jalan 800 meter, jarak ideal 20 meter →
800 ÷ 20 = 40 unit lampu
Tips Praktis untuk BUMDes & Kontraktor
- Prioritaskan LED minimal 150 lm/W
- Gunakan baterai LiFePO4 agar stabil
- Pastikan panel monocrystalline
- Gunakan tiang sesuai standar
- Lakukan survei shading sebelum pemasangan
Tokolistriktenagasurya.com – Distributor Panel Surya, PJU Solar Cell, LiFePO4 & Pompa Air Surya Lorentz Solusi Energi Terbarukan Terlengkap: PJU Tenaga Surya, Pompa Lorentz, Tiang PJU & Panel Surya Bergaransi Resmi

Pingback: Lampu PJU All in One 100 Watt – Harga & Spesifikasi Terbaru